Jakarta | Acehtraffic.com - Aksi kekerasan terhadap warga minoritas di Indonesia kerap terjadi. Terakhir, kekerasan terjadi kepada warga Syiah di Sampang, Madura, Jawa Timur.
Kekerasan terhadap kaum minoritas di Indonesia ternyata mendapat perhatian Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton. Dalam lawatannya di Indonesia, Hillary 'menyentil' Indonesia soal kekerasan terhadap kaum minoritas.
Hillary mengaku sangat menyayangkan teror terhadap minoritas terjadi di Indonesia. Karenanya ia meminta Indonesia melindungi kaum minoritas dan mempromosikan kebebasan dan toleransi antarkelompok dan umat beragama.
Tak hanya itu, Hillary juga mengharapkan sikap diskriminatif terhadap kelompok minoritas berdasar agama atau lainnya diakhiri. Dia meminta pemerintah Indonesia menyelesaikan persoalan itu dengan cara damai.
Sebab, Indonesia dinilainya sebagai contoh mutakhir negara demokrasi majemuk terbesar di dunia saat ini.
"Maka sudah seharusnya Indonesia terus mempromosikan hak asasi," kata Hillary saat jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Jakarta, Senin (3/9).
Menanggapi pernyataan mantan ibu negara AS itu, Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengoreksi diri. Dia juga berharap SBY bisa lebih memberi perlindungan dan jaminan kebebasan hak kepada warga minoritas.
"Kita berharap presiden mau mengoreksi kinerjanya, dalam perlindungan pada hal minoritas. Siapa tahu, mudah-mudahan kalau yang membuat pernyataan itu orang Amerika, mungkin beliau mau mendengar," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/9).
Kekerasan terhadap kaum minoritas dengan berlabel agama dan keyakinan seakan sangat mudah tersulut di Indonesia. Terakhir, aksi kekerasan menimpa warga Syiah di Dusun Nanggernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang, Minggu (26/8).
Massa yang membekali dirinya dengan senjata tajam, di antaranya celurit, secara membabi buta menyerang warga. Akibatnya, satu orang warga Syiah bernama Hamama tewas dan sejumlah lainnya luka.
Tak hanya itu, puluhan warga Syiah terpaksa mengungsi karena ketakutan dan rumah yang didiaminya dibakar. Penyerangan itu seakan melengkapi deretan kekerasan pada minoritas. Sebelumnya seorang warga Ahmadiyah di Cikeusik, Banten juga dibantai.
Lantas yang menjadi pertanyaan adalah, apakah dengan alasan perbedaan seseorang dan kelompoknya halal melakukan kekerasan?| AT | M | MR |
Posting Komentar