Triangle Pase Inc, Didemo Hentikan Ekplorasi Gas Oleh warga Setempat

Aceh Timur | acehtraffic.com- Setelah melakukan beberapa kali aksi unjuk rasa ke lokasi eksplorasi dan juga ke DPRK Aceh Timur.
Sejak Jumat 28 September 2012 hingga Sabtu kemarin, warga Blang Seunong, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, kembali melakukan aksi demonstrasi menuntut penghentian pengelolaan gas oleh perusahaan Triangle Pase Inc.

Sekitar 200-an warga dari 10 dusun di desa itu datang ke lokasi eksplorasi Triangle dengan mendirikan tenda darurat dan dapur umum. Warga yang terdiri dari laki-laki, perempuan, tua, muda, serta anak-anak itu hanya menggajal perutnya dengan memasak mi instan dan nasi di dapur umum yang dibangun darurat pula.

Informasi dihimpun Serambi, 200-an warga dari seluruh perwakilan dusun datang untuk menunjukkan sikap protes mereka terhadap aktivitas perusahaan migas Triangle Pase Inc.

Pasalnya menurut warga, perusahaan tersebut sudah harus meninggalkan lokasi di desa mereka karena sudah habis masa kontraknya.

Koordinator aksi, Rahmad kepada Serambi Sabtu 29 September 2012 mengatakan, warga desa sudah sepakat untuk tetap melakukan aksi protes terhadap keberadaan Triangle Pase. 

Karena, perusahaan tersebut telah habis masa kontrak sampai 24 Agustus 2012. Namun, sampai saat ini belum ada kepastian pihak mana yang akan melanjutkan kontrak blok migas di pedalaman Aceh Timur ini.

Sebelumnya, Triangle Pase Inc yang sudah habis masa kontrak pada tanggal, 23 Februari 2012. Namun, kemudian kontraknya diperpanjang sampai 24 Agustus 2012 oleh Pemerintah Aceh. 

Selain itu, perusahaan asal Australia ini juga diduga tidak mengurus limbah produksinya secara baik. Katanya, perusahaan ini tidak memiliki lokasi penampung limbah, sehingga limbah produksinya dialiri saja ke sungai dan alur di desa itu. “Kondisi ini sudah sangat mengganggu warga desa yang menjadikan air itu untuk dikonsumsi,” kata Rahmad.

Ia menambahkan, masyarakat sudah sepakat untuk tetap menduduki Triangle sampai perusahaan itu keluar dari Blang Seunong. “Kami tetap bertahan sampai ada titik terang dari Pemerintah Aceh,” katanya.

Untuk diketahui, dalam era pemerintahan sebelumnya, Wakil Bupati Aceh Timur, Nasruddin Abubakar, pernah meminta kepada Pemerintah Aceh untuk tidak memperpanjang kontrak Triangle Pase Inc. 

Menurut Wabup, perusahaan migas asal Australia ini kerap bermasalah dengan penduduk, terutama terkait dengan proses ganti rugi tanah dan beberapa hal teknis yang tak bisa dipertanggung jawabkan.

Terserah BP Migas

Sekretaris Daerah, Syaifannur SH yang ditanyai Serambi Sabtu (29/9) mengaku pihaknya belum menerima informasi pihak manakah yang akan melakukan penguasaan kawasan migas di blok pase yang masuk dalam wilayah Aceh Timur. 

“Terserah BP Migas, apakah dilakukan tender ulang atau menyerahkan pengelolaannya ke pemerintah daerah, sesuai dengan permohonan Gubernur Aceh,”kata Sekda Syaifannur.

Ditanyai masih adanya kegiatan Triangle Pase, Sekda menyatakan, tidak mungkin dalam waktu sekejap mereka harus meninggalkan lokasi kegiatan. Karena berbagai fasilitas juga belum diangkat.

 “Mungkin mereka (Triangle Pase-red) tunggu instruksi dari BP Migas. Agar tidak timbul kekosongan, tapi yang pasti kami belum dapat informasi pihak mana yang akan melanjutkan kontrak nanti,” demikian Sekda.| AT | R |Sumber Serambi|
Share this post :

Posting Komentar

 
>> Copyright © 2012. AchehPress - Informasi dan media - All Rights Reserved
Template Created by Author Published by Blogger
Powered by Google