New York | Acehtraffic.com - Harga minyak meluncur lebih rendah pada Jumat (15/2) di New York, AS, atau Sabtu (16/2) waktu Indonesia bagian barat. Ini terjadi karena para pedagang mengambil keuntungan menjelang liburan akhir pekan di Amerika Serikat.
Per barel minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April menetap di 95,86 dolar AS, jatuh 1,45 dolar AS di New York Mercantile Exchange (NYMEX).
Di London, per barel minyak mentah patokan Eropa, Brent North Sea, menetap di 117,66 dolar AS, 34 sen lebih rendah.
Tindakan pada Jumat menyusul reli awal pekan ini sehingga harga WTI mencapai 98,11 dolar AS per barel pada Rabu (13/2).
Kyle Cooper, managing partner di perusahaan kosultan IAF Advisers di Houston mengatakan, data ekonomi pada Jumat secara keseluruhan adalah netral. Ini dikarenakan angka yang lemah untuk produksi industri AS pada Januari diimbangi oleh hasil kuat dalam indeks kepercayaan konsumen dan laporan Empire State Manufacturing yang lebih baik dari perkiraan.
Ini "agak sulit untuk memastikan" alasan untuk penurunan harga minyak," kata Cooper.
"Tampaknya menjadi sedikit lebih banyak pada aksi ambil untung daripada apapun." Andy Lebow, wakil presiden senior untuk energi berjangka pada Jefferies Bache, mengatakan angka produksi industri Januari yang lemah adalah "katalis" untuk penurunan.
"Produksi industri adalah sesuatu yang pedagang minyak pantau cukup erat. Seiring dengan peningkatan produksi industri, demikian juga permintaan untuk produk minyak bumi," kata Lebow.
Phil Flynn, analis di Price Futures Group di Chicago, menunjuk sebuah pasar yang "berat" dalam minyak mentah ditandai oleh pasokan dan permintaan yang sedikit berlebihan. Ini terbukti karena minyak mentah tidak reli meskipun terjadi kenaikan 15 sen pada harga bensin di AS selama dua hari terakhir.
"Kami memiliki langkah besar dalam bensin bahwa minyak mentah tidak benar-benar bereaksi," kata Flynn. "Itu pertanda bahwa pasar dipasok cukup baik."| AT | M | BS |
Per barel minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April menetap di 95,86 dolar AS, jatuh 1,45 dolar AS di New York Mercantile Exchange (NYMEX).
Di London, per barel minyak mentah patokan Eropa, Brent North Sea, menetap di 117,66 dolar AS, 34 sen lebih rendah.
Tindakan pada Jumat menyusul reli awal pekan ini sehingga harga WTI mencapai 98,11 dolar AS per barel pada Rabu (13/2).
Kyle Cooper, managing partner di perusahaan kosultan IAF Advisers di Houston mengatakan, data ekonomi pada Jumat secara keseluruhan adalah netral. Ini dikarenakan angka yang lemah untuk produksi industri AS pada Januari diimbangi oleh hasil kuat dalam indeks kepercayaan konsumen dan laporan Empire State Manufacturing yang lebih baik dari perkiraan.
Ini "agak sulit untuk memastikan" alasan untuk penurunan harga minyak," kata Cooper.
"Tampaknya menjadi sedikit lebih banyak pada aksi ambil untung daripada apapun." Andy Lebow, wakil presiden senior untuk energi berjangka pada Jefferies Bache, mengatakan angka produksi industri Januari yang lemah adalah "katalis" untuk penurunan.
"Produksi industri adalah sesuatu yang pedagang minyak pantau cukup erat. Seiring dengan peningkatan produksi industri, demikian juga permintaan untuk produk minyak bumi," kata Lebow.
Phil Flynn, analis di Price Futures Group di Chicago, menunjuk sebuah pasar yang "berat" dalam minyak mentah ditandai oleh pasokan dan permintaan yang sedikit berlebihan. Ini terbukti karena minyak mentah tidak reli meskipun terjadi kenaikan 15 sen pada harga bensin di AS selama dua hari terakhir.
"Kami memiliki langkah besar dalam bensin bahwa minyak mentah tidak benar-benar bereaksi," kata Flynn. "Itu pertanda bahwa pasar dipasok cukup baik."| AT | M | BS |
Posting Komentar