Tempo Raih Anugerah Khusus di Forum HAM Dunia


Gwangju | acehtraffic.com-Majalah Tempo menerima the Gwangju Prize for Human Rights Special Award 2013 yang berlangsung di Kimdaejung Convention Centre, Gwangju, Sabtu 18 Mei 2013. Sekitar 500 lebih undangan dari 45 negara menghadiri anugerah bergengsi ini.  

Pemimpin Redaksi Tempo Wahyu Muryadi dan Redaktur Eksekutif Tempo English, Hermien Y. Kleden hadir di Gwanju  untuk menerima anugerah  ini. “Hadiah ini betul-betul suatu kehormatan bagi media kami,” ujar Wahyu Muryadi dalam pertemuan dengan Chanho Kim, Sekretaris Jenderal  The May 18 Memorial Foundation atau Yayasan Peringatan 18 Mei.

Bergerak di bidang penegakan HAM dan demokrasi, Yayasan ini didirikan untuk mengenang ribuan korban kerusuhan berdarah pada 18 -27 Mei 1980 di bawah diktator Korea Selatan, Chun Doo-hwan.  Ketika itu, mahasiswa dan rakyat sipil Gwangju bergerak melawan kepungan tentara yang “memagari” kota mereka.  Peristiwa tersebut—dengan perkiraan jumlah korban mati hingga 2000 orang-- kemudian dikenang dengan nama Gerakan Demokratisasi Gwangju.

Yayasan 18 Mei berdiri pada 1999, dan  mulai menyelanggarakan anugerah di atas bagi individual dan organisasi  penegak HAM dan demokrasi dari seluruh Asia dan dunia. ”Sejak 2011, kami mengadakan lagi satu anugerah khusus—yang tahun ini diterima Tempo,” ujar Chanho Kim.  

Hadiah ini, menurut Sekjek Kim, khusus diberikan kepada media, penyair, dan pelukis yang sungguh-sungguh terlibat dalam penegakan hak asasi, demokrasi dan kebebasan berbicara . “Dalam seluruh sejarah dan perjalanannya, Tempo telah menunjukkan kekuatan dan konsistensinya terhadap hal tersebut,” dia menambahkan.

Selain Tempo, anugerah serupa dari kategori lain, yakni   the Gwangju Prize for Human Rights 2013 jatuh ke tangan H.I.J.O.S (Hijos e Hijas por la Identitad y la Justicia contra el Olvido y el Silencio).  Berbasis di Cordoba, Argentina, organisasi ini didirikan oleh putra-putri  korban hak asasi manusia (HAM) yang hilang tanpa kabar. 

"Korban hilang rata-rata terjadi  masa rezim diktator di Argentina berkuasa pada 1976 – 1983,” ujar Julia Parodi, 25 tahun kepada Tempo. Julia adalah satu dari  dari dua perwakilan H.I.J.O.S telah tiba di Gwangju untuk menerima penghargaan ini.  Khusus kategori ini telah diberikan sejak tahun 2000. | AT | R | TEMPO|
Share this post :

Posting Komentar

 
>> Copyright © 2012. AchehPress - Informasi dan media - All Rights Reserved
Template Created by Author Published by Blogger
Powered by Google