Baghdad | Acehtraffic.com - Menteri Transportasi Irak mengatakan, klaim Amerika Serikat baru-baru ini terkait penggunaan wilayah udara Irak oleh Iran untuk mengirim senjata ke Suriah dengan kedok bantuan darurat adalah kebohongan belaka.
Hadi al-Amiri dalam sebuah wawancara dengan situs Niqash menandaskan, "Klaim itu bohong. Jika senjata telah dikirim, maka kami pasti diberitahu. Beberapa waktu lalu, terdapat pengiriman senjata ke Uni Emirat Arab melalui Irak dan kami diberitahu tentang itu."
Pejabat tinggi Irak itu menambahkan, klaim AS itu hanya salah satu bagian dari cara AS menyebar kebohongan dan propaganda.
"Ya, ada penerbangan dari Iran ke Suriah melewati Irak, tetapi ada juga penerbangan menuju Yordania dan ke Eropa. Ribuan pesawat menggunakan wilayah udara Irak setiap bulan... Tidak ada negara di dunia yang memaksa semua penerbangan yang melintas di atas wilayahnya untuk diperiksa kargo mereka," imbuhnya.
Al-Amiri mengatakan, jika ada keraguan tentang kargo Iran yang berisi senjata, maka pemerintah Baghdad tidak akan memberikan izin pesawat Iran untuk menggunakan wilayah udaranya.
Menteri Transportasi Irak menegaskan, Amerika mengatakan kepada kami bahwa ada senjata yang ditransfer melalui wilayah udara kami, sehingga kami meminta mereka untuk memberikan bukti tentang hal itu. Kami juga menghubungi pihak Iran dan mengatakan kepada mereka bahwa jika kita mendapatkan bukti yang menunjukkan hal tersebut, maka kami akan menghentikan penerbangan Iran melalui wilayah udara kami.
Pada Kamis (15/3), Iran mengirimkan paket pertama bantuan kemanusiaan ke Suriah, termasuk obat-obatan dan peralatan medis, untuk membantu warga sipil yang sedang dilanda kerusuhan.
Kemudian pada Kamis (22/3), Tehran kembali mengirimkan paket kedua dari bantuan kemanusiaan ke Damaskus melalui Irak.
The Washington Times melaporkan bahwa Iran mengirimkan senjata ke Suriah melalui wilayah udara Irak.
Posting Komentar