Lhokseumawe| Acehtraffic.com – Seorang pedagang buah, Zulkadri mengaku dirinya dianiaya oleh petugas Satpol PP Kota Lhokseumawe ketika sedang melaksanakan berjualan di luar area Taman Ryadah. Rabu, 5 September 2012.
Menurut keterangannya, Zulkadri dikeroyok oleh delapan orang petugas Satpol PP, awalnya petugas tersebut melarang agar jangan berjuaalan dilokasi tersebut. namun Zulkadri meminta izin selama beberapa menit untuk menghabiskan barang daganggannya.
Akhirnya petugas Satpol PP pun pergi dan memberikan dirinya izin untuk menghabiskan daganggannya, selang beberapa menit kemudian, petugas Satpol PP kembali lagi dan langsung membentak Zulkadri.
“Kamu tidak kenal saya ya, sudah saya bilang tadi jangan jualan disini. Apa kamu pekak”, ujar Zulkadri.
Bukan hanya dibentak saja, sambung Zulkadri, mereka langsung menampar saya dan ditendang. Kalau tidak saya tahan dengan tanggan, kaki mereka sudah melayang ke muka saya. Kaki saya juga dipijak oleh mereka dan kepala saya juga sempat ditinju.
Ia menmbahkan, barang daganggannya pun semuanya tidak bisa dipakai lagi karena sudah tumpah ruah di jalan. Sampai sekarang tubuh saya masih terasa sakit akibat kena pukulan dari anggota Satpol PP.
Kejadian tersebut terjadi pada malam Jumat, 31 Agustus 2012 pada pukul 22:00 Wib. Setelah dipukul Zulkadri pun melakukan pembelaan terhadap dirinya, karena tidak sanggup melawan para anggota Satpol PP, Zulkadri memilih untuk melarikan diri agar dirinya terselamatkan dari pukulan petugas tersebut.
Sementara itu, Kepala Satpol PP dan WH Kota Lhokseumawe, Drs. Azwar mengatakan, pihaknya tidak melakukan keroyok terhadap pejual buah tersebut, anggotanya hanya meminta agar si penjual itu jangan berjualan di lokasi taman Ryadah.
Kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Banda Sakti kota Lhokseumawe, namun Zuladri menilai pihak Polsek tidak mempunyai itikat baik untuk menyelesaikan dan pihak Kepolisian memihak kepada anggota Satpol PP.
“Kepolisian terlihat sangat memihak kepada anggota Satpol PP’, ujar Zulkadri.| AT | AG |
Posting Komentar