acehtraffic.com - Sebuah pengadilan di Rusia mengeluarkan larangan terhadap film yang baru-baru ini tidak menghormati Islam dan Nabi Muhammad SAW, dan menyatakan film asusila tersebut akan menyulut kebencian agama dan perselisihan.
Pada hari Senin, 1 Oktober 2012, Pengadilan negeri Tverskoi Moskow mengeluarkan sebuah putusan mengatakan bahwa sejak film anti-Islam buatan AS dipromosikan, "muncul intoleransi beragama di Rusia" dan itu akan "memicu kebencian dan perselisihan antar agama ", maka film itu harus dilarang.
Menurut hakim pengadilan Tverskoi Moskow, pengadilan juga menyerukan kepada Kementerian Kehakiman negara itu untuk segera menambahkan film tersebut ke dalam daftar "bahan ekstrimis" yang siapa saja mendistribusikannya akan dihukum.
Sebelumnya pada hari Jumat, sebuah pengadilan di Chechnya -- provinsi yang didominasi Muslim Rusia -- mengeluarkan putusan bahwa Google harus menurunkan video tersebut.
"Ini adalah putusan pengadilan yang harus dicermati di seluruh Rusia," kata seorang staf Menteri informasi Chechnya, Ruslan Idrisov pada 28 September 2012.
Sementara itu, raksasa pencarian Internet itu sejauh ini masih menolak untuk menghapus video tersebut dari YouTube.
Film anti-Islam "Innocence of Muslim” itu dibuat dengan bantuan dari sumbangan Zionis sebesar USD 5 juta.
Film asusila itu dilanjutkan dengan publikasi beberapa kartun yang mengejek Nabi Muhammad SAW di Majalah mingguan satir Perancis Charlie Hebdo pada tanggal 19 September 2012.
Muslim di Iran, Turki, Sudan, Mesir, Yaman, Tunisia, Bangladesh, Malaysia, Indonesia, Pakistan, Afghanistan, India, Irak, Maroko, Suriah, Libanon, Kuwait, Nigeria, Kenya, Mali, Nigeria, Australia, Inggris, Amerika Serikat, Perancis, Belgia, dan beberapa negara lain telah mengadakan banyak demonstrasi untuk mengutuk film yang menghina itu selama seminggu terakhir.
Protes juga diadakan di Kashmir dan Jalur Gaza. | AT | Z | Press TV
Posting Komentar