120 Pekerja Terpanggang Dalam Kebakaran Pabrik Garmen

Dhaka | acehtraffic.com - Sedikitnya 120 orang pekerja tewas terpanggang dalam kebakaran besar di sebuah pabrik garmen di kawasan industri Ashulia di Dhaka, Bangladesh, pada Sabtu malam kemarin, 24 November 2012.

Kepala Pemadam Kebakaran, Abu Nayeem Mohammad Shahidullah mengatakan, kebakaran yang memusnahkan pabrik garmen setinggi sembilan lantai itu, dimulai dengan kobaran api di lantai dasar bagian gudang.

Api menyebar dengan cepat sehingga ratusan pekerja terperangkap di dalam kebakaran itu.

Saksi mata menceritakan bahwa para pekerja, terutama perempuan, berlarian untuk menyelamatkan diri. Kendati begitu, mereka tidak bisa keluar karena jalur keluar sangat sempit. "Banyak yang melompat keluar melalui jendela dan terluka atau tewas di tempat," ungkap Milon, seorang penduduk setempat.

Penyebab kebakaran masih diselidiki dan jumlah korban yang masih hilang belum dapat dipastikan, kata Shahidullah.

"Pagi ini kami menemukan 120 mayat, 69 dari mereka ditemukan di lantai dua dan jumlah korban yang tewas diperkirakan akan bertambah," katanya.

Direktur Operasional Kebakaran, Mejar Mohammad Mahbub mengatakan, kebanyakan korban terperangkap karena pabrik tersebut tidak memiliki pintu darurat.
Photo: Andrew Biraj, REUTERS, Minggu, 24 November 2012
Menurutnya, kebanyakan pekerja yang berlindung di atas atap bangunan berhasil diselamatkan oleh tim pemadam kebakaran.

"Pabrik tersebut memiliki tiga jalur tangga dan semuanya musnah dalam kebakaran itu, menyebabkan pekerja yang terperangkap tidak dapat keluar dari bangunan tersebut." katanya.

Tentara dan polisi juga dikerahkan untuk mengontrol masyarakat termasuk anggota keluarga korban yang berkumpul di lokasi kejadian.

Kejadian tersebut merupakan kebakaran yang paling parah di industri tekstil yang sedang berkembang pesat di Bangladesh. Di negara itu terdapat sekitar 4.500 pabrik garmen.

Bangladesh merupakan eksportir pakaian terbesar kedua setelah China. Industri itu menyumbang 80% dari sumber pendapatan ekspor tahunan negara pecahan India itu yang mencapai US$24 miliar atau setara Rp231 triliun.

Namun, perkembangan industri tersebut tidak dibarengi peningkatan standar keselamatan di pabrik-pabrik garmen yang kurang memadai dan tidak diterapkan secara ketat. Aturan kesehatan dan keamanan juga tidak dilaksanakan dengan baik seperti terkuncinya pintu-pintu darurat.

Akibatnya, setiap tahun selalu ada insiden semacam itu. Pada 2006, 84 orang tewas dalam kebakaran di pelabuhan di selatan Bangladesh, Chittagong. Saat peristiwa itu terjadi, semua pintu darurat terkunci.

Di awal tahun ini, lebih dari 300 pabrik di dekat ibu kota Bangladesh ditutup selama seminggu karena pekerja menuntut upah lebih tinggi dan kondisi kerja lebih baik. Kebakaran kali ini menunjukkan bahwa belum ada banyak perubahan pada standar keselamatan di pabrik-pabrik Bangladesh. | AT | Z | AFP | Reuters
Share this post :

Posting Komentar

 
>> Copyright © 2012. AchehPress - Informasi dan media - All Rights Reserved
Template Created by Author Published by Blogger
Powered by Google