Banda Aceh | acehtraffic.com - Sebanyak 600 orang ibu hamil dari Kota Banda Aceh, melakukan aksi ikrar untuk melakukan persalinan aman di fasilitas kesehatan, melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) dan memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan, dan pemberian ASI selama 2 tahun. Jumat 23 November 2012.
Ikrar ini merupakan rangkaian kegiatan Hari Kesehatan Nasional 2012 yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Banda Aceh, bekerjasama dengan IMPACT-LPPM Aceh, Konsil-Sepakat, PT. Askes, PT. Sari Husada, dan mitra kerja lainnya.
Selain ikrar ibu hamil, kegiatan ini juga menobatkan Ibu Nurshanti sebagai Duta ASI. Terpilihnya Ibu Nursanti, dikarenakan kiprahnya yang peduli kesehatan dan juga memiliki posisi strategis sebagai Ketua Darma Wanita dan PKK Kota Banda Aceh.
Ratnalia Indriasari, SKM, selaku Project Coordinator program tersebut mengatakan, kegiatan ini merupakan momentum penting untuk mengkampayekan persalinan yang direncanakan dan di fasilitas kesehatan, inisiasi menyusu dini (IMD) dan air susu ibu (ASI) eksklusif.
Acara yang berlangsung, Kamis 22 November 2012 itu juga menobatkan duta ASI sebagai motor promosi ke depan dan pencanangan Gerakan untuk memberikan Jaminan Persalinan Aman. Harapannya pencanangan gerakan ini dapat mendukung pelayanan kesehatan ibu dan anak yang lebih berkualitas, sesuai dengan tema hari kesehatan nasional ke-48, yaitu “Ibu Selamat, Anak Sehat”.
“Hari kesehatan nasional ini merupakan momentum penting untuk mengampanyekan persalinan yang direncanakan dan di fasilitas kesehatan, pentingnya IMD dan ASI eksklusif,” ujar perempuan yang akrab dipanggil Indri.
Ramadhana Lubis, penanggung jawab program IMPACT, mengatakan pelaksanaan ikrar merupakan bagian dari kerja besar mereka dalam upaya memperbaiki layanan kesehatan ibu dan anak di Provinsi Aceh, khususnya persalinan aman, IMD dan ASI eksklusif.
Selain kampanye ASI, program kesehatan yang didanai oleh KINERJA-USAID ini juga menargetkan lahirnya peraturan bupati/walikota untuk menjamin pemberian layanan kesehatan ibu dan anak, membentuk lembaga intermediary di tingkat kecamatan sebagai mitra kerja puskesmas dan befungsi sebagai kontrol, advokasi dan mediasi terhadap persoalan kesehatan, dan menguatkan manajemen puskesmas dalam bentuk Janji Perbaikan Layanan.
Program kesehatan ini dilaksanakan di 4 kabupaten/kota dengan melibatkan 12 puskesmas mitra. Kabupaten/kota yang terpilih adalah Kota Banda Aceh, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, dan Kabupaten Aceh Tenggara. Program ini sudah berjalan selama satu tahun dimulai dari Oktober 2011.
Puskesmas mitra di Kota Banda Aceh, yakni Puskesmas Meuraxa, Puskesmas Banda Raya, Puskesmas Kopelma Darussalam. Puskesmas mitra di Kabupaten Bener Meriah, yaitu Puskesmas Buntul Kemumu (Permata), Puskesmas Bukit, Puskesmas Bandar. Puskesmas mitra di Kabupaten Aceh Singkil, yakni Puskesmas Singkil, Puskesmas Singkil Utara, Puskesmas Suro. Puskesmas mitra di Kabupaten Aceh Tenggara, yaitu Puskesmas Engkeran (Lawe Alas), Puskesmas Laklak (Ketambe), Puskesmas Lawe Sumur.
Ramadhana juga menambahkan, kegiatan ini juga disatukan dengan pengumuman puskesmas terbaik, dimana Puskesmas Meuraxa kembali terpilih menjadi juara pertama, diikuti oleh Puskesmas Kuta Alam untuk juara kedua dan juara ketiga dipegang oleh Puskesmas Kopelma Darussalam.
Juga melakukan penandatanganan Janji Perbaikan Layanan oleh 3 puskesmas mitra dan pengukuhan forum peduli kesehatan kota Banda Aceh. | AT | RD | RILIS|
Posting Komentar