
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Sulthan Banda Aceh tersebut dibagi atas 2 bagian yaitu tanggal 18-20 Juni untuk dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Muhamadiyah dan IAIN Ar Raniry dan tanggal 25-27 Juni untuk dosen FKIP dari Universitas Syiah Kuala dan Universitas Al Muslim.
Kegiatan ini merupakan bagian awal dari komitmen USAID PRIORITAS (Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teacher, Administrators, and Students) bersama Pemerintah Aceh dan LPTK untuk meningkatkan mutu pendidikan di Aceh selama 5 tahun hingga 2017.,
60 dosen akan memperoleh berbagai materi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS); Manfaat, Jenis-Jenis dan Cara Mendorong Peran Serta Masyarakat (PSM); Kreatifitas Menghimpun Berbagai Sumber Daya dan Dana; Transparansi dan Akuntabilitas Publik; Menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS), serta pelatihan cara menyusun Rencana Kerja Tahunan dan RKAS (Rencana Kerja Anggaran Sekolah).
Kegiatan ini melibatkan 12 orang tenaga fasilitator LPTK provinsi (6 orang fasilitator dari Universitas Syiah Kuala dan 6 orang dari IAIN Ar Raniry) yang sudah dipersiapkan lebih dulu oleh USAID PRIORITAS untuk melatih para dosen selama kegiatan berlangsung.
Koordinator LPTK USAID PRIORITAS Provinsi Aceh menegaskan bahwa kegiatan ini untuk mendukung UU Sitem Pendidikan Nasional No. 20/2003 dan PP Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
“Kegiatan ini mendukung UU Sisdinas No 20/2003 dan PP No. 19/2005 dimana diamanatkan pengelolaan satuan pendidikan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip MBS yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas,” jelas Dr. Ismail.
Ismail juga menegaskan bahwa pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara sekolah, masyarakat, pemerintah dan Perguruan Tinggi, “Untuk menghasilkan mutu pendidikan yang baik, maka semua unsur harus terlibat, bukan saja sekolah dan pemerintah tetapi masyarakat dan perguruan tinggi harus terlibat, terutama perguruan tinggi sebagai penghasil calon guru,” tegas Ismal.
Seperti diketahui program USAID PRIORITAS selain akan bekerjasama dengan para guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan siswa untuk menghadapi tantangan utama dalam menyediakan pemerataan akses pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan profesionalisme guru.
Program ini juga akan bekerja sama pada tingkat Universitas/LPTK untuk meningkatkan kapasitas dalam melaksanakan pendidikan/pelatihan, dan kompetensi guru serta calon guru. Program ini bekerja di 7 provinsi dan 18 LPTK diseluruh Indonesia. | AT | R D | RI |
Posting Komentar