Bener Meriah | acehtraffic.com- Gempa yang berpusat 6,2 SR di Bener Meriah membuat warga didataran tunggi Gayo trauma. Buktinya walaupun cuaca dingin menusuk tulang warga memilih tidur dibawah tenda didepan rumah dan ditanah lapang lainnya. Kamis 4 Juli 2013
Seperti warga Timang Gajah 2 Kecamatan Gajah Putih Bener Meriah, sejumlah warga membangun tenda secara berkelompok dan ada juga yang berkumpul bersama keluarga sendiri dengan mendirikan tenda alakadar di depan rumah dan dikantor lurah.
Untuk mengusir dingin, warga membuat api unggun. Namun dinginnya malam dan ditambah lagi dengan cuaca hujan membuat mengalahkan hangatnya api. ,” Kami masih takut, karena kalau gempa susulan yang sudah pernah, pasti mati lampu, jadi mau kemana, bagus kek gini lebih nyaman,” Ujar Fauzi seorang warga Timang gajah 2.
Selain itu warga desa ini masih memilih mendirikan tenda disekitaran rumah, karena kekhawatiran jika menjauh, bakal terjadi pencurian. Karena malam terjadi Gempa sebuah rumah disekitaran itu hampir dijarah maling. ,” untung ada yang lihat,” tambah Fauzi
Desa ini memang tidak banyak korban jiwa, namun umumnya rumah penduduk retak dan terpisah dari tiang penyangka, bahkan mesjid kebanggaan mereka rawan untuk dipakai. Pasalnya tiang penyangga kubah nyaris roboh, begitu juga dengan kantor kepala desa.
Data sementara akibat Gempa di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah sebanyak 35 orang meninggal, sedangkan 178 orang lainnya luka-luka, Aceh Tengah 23 orang meninggal, dan 108 luka-luka, sementara Bener Meriah 12 orang meninggal, 70 orang luka-luka.
Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Aceh Faizal Adriansyah Selasa 2 Juli 2013 menyebutkan . Gempa berkekuatan 6,2 pada skala Richter yang berpusat di Bener Meriah dipastikan bukan disebabkan aktivitas vulkanik gunung api Burni Telong yang ada di kawasan itu. Gempa tersebut terjadi akibat pergerakan Patahan Semangko. | AT | RD| IS|
Seperti warga Timang Gajah 2 Kecamatan Gajah Putih Bener Meriah, sejumlah warga membangun tenda secara berkelompok dan ada juga yang berkumpul bersama keluarga sendiri dengan mendirikan tenda alakadar di depan rumah dan dikantor lurah.
Untuk mengusir dingin, warga membuat api unggun. Namun dinginnya malam dan ditambah lagi dengan cuaca hujan membuat mengalahkan hangatnya api. ,” Kami masih takut, karena kalau gempa susulan yang sudah pernah, pasti mati lampu, jadi mau kemana, bagus kek gini lebih nyaman,” Ujar Fauzi seorang warga Timang gajah 2.
Selain itu warga desa ini masih memilih mendirikan tenda disekitaran rumah, karena kekhawatiran jika menjauh, bakal terjadi pencurian. Karena malam terjadi Gempa sebuah rumah disekitaran itu hampir dijarah maling. ,” untung ada yang lihat,” tambah Fauzi
Desa ini memang tidak banyak korban jiwa, namun umumnya rumah penduduk retak dan terpisah dari tiang penyangka, bahkan mesjid kebanggaan mereka rawan untuk dipakai. Pasalnya tiang penyangga kubah nyaris roboh, begitu juga dengan kantor kepala desa.
Data sementara akibat Gempa di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah sebanyak 35 orang meninggal, sedangkan 178 orang lainnya luka-luka, Aceh Tengah 23 orang meninggal, dan 108 luka-luka, sementara Bener Meriah 12 orang meninggal, 70 orang luka-luka.
Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Aceh Faizal Adriansyah Selasa 2 Juli 2013 menyebutkan . Gempa berkekuatan 6,2 pada skala Richter yang berpusat di Bener Meriah dipastikan bukan disebabkan aktivitas vulkanik gunung api Burni Telong yang ada di kawasan itu. Gempa tersebut terjadi akibat pergerakan Patahan Semangko. | AT | RD| IS|
Posting Komentar