Bireuen | Acehtraffic.com -Calon Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dalam kampanye di Lapangan Blang Asan Matang Geulumpang II, Bireuen, mengungkapkan bahwa pelaku penembakan Saiful alias Cagee diperintahkan oleh orang yang pernah dilindunginya semasa perang dulu. Dalam kampanye yang dipenuhi ribuan massa itu, mantan Gubernur Aceh tersebut juga menyebutkan, setelah penembakan itu, ada target lainnya.
Target lain itu antara lain Sofyan Daud, Linggadinsyah, Amri, dan Ayah Merin. "Ini semua karena nafsu kekuasaan," kata Irwandi, tanpa menyebutkan siapa tokoh yang memerintahkan penembakan tersebut. Begitu ditulis Koran Tempo edisi selasa 27 Maret 2012
Kampanye itu dihadiri pula oleh Tengku Fauzi Tiro, yang merupakan saudara dekat Hasan Tiro (almarhum). Dia mengatakan alasan mendukung Irwandi adalah, perhatian bekas anggota Gerakan Aceh Merdeka itu luar biasa menjelang meninggalnya Tiro.
"Biaya pengobatan dan rumah, Irwandi yang sewa, maka kami keluarga wali (sebutan Hasan Tiro) di Tiro menaruh harapan agar Irwandi dipercaya kembali oleh rakyat untuk memimpin Aceh lima tahun ke depan," ujar Fauzi.
Adapun Keucik Malek, ketua pemenangan Irwandi-Muhyan untuk Bireuen, mengungkapkan bahwa kampanye tersebut sejatinya akan dihadirkan oleh lebih banyak lagi pendukung. Namun, karena ada ancaman saat pagi harinya, ada masyarakat yang memilih tidak hadir ketimbang harus bentrok dengan kandidat tertentu.
Sementara itu, dari Jakarta, penjabat Gubernur Aceh, Tarmizi A. Karim, meminta seluruh unsur musyawarah pimpinan daerah dan para birokrat di Provinsi Aceh bersikap netral saat penyelenggaraan pemilihan kepala daerah Aceh yang akan berlangsung pada 9 April mendatang.
"Saya katakan kepada seluruh birokrat, bupati, dan semua pemangku kepentingan untuk berada di atas semua golongan. Harus netral," kata Tarmizi di Jakarta kemarin. Tarmizi menyatakan tidak segan memecat para pejabat yang tidak bersikap netral.
"Saya diberikan kewenangan oleh Pak Menteri untuk melaporkan dan memecat yang tidak netral," katanya.
Tarmizi tidak memungkiri bahwa para kandidat saat ini terus melakukan manuver politik dengan melakukan berbagai cara untuk mempengaruhi konstituennya. "Makanya kadang-kadang kegiatan yang over bisa menimbulkan gesekan, bahkan kepada upaya penembakan," ujarnya. | KORAN TEMPO
Target lain itu antara lain Sofyan Daud, Linggadinsyah, Amri, dan Ayah Merin. "Ini semua karena nafsu kekuasaan," kata Irwandi, tanpa menyebutkan siapa tokoh yang memerintahkan penembakan tersebut. Begitu ditulis Koran Tempo edisi selasa 27 Maret 2012
Kampanye itu dihadiri pula oleh Tengku Fauzi Tiro, yang merupakan saudara dekat Hasan Tiro (almarhum). Dia mengatakan alasan mendukung Irwandi adalah, perhatian bekas anggota Gerakan Aceh Merdeka itu luar biasa menjelang meninggalnya Tiro.
"Biaya pengobatan dan rumah, Irwandi yang sewa, maka kami keluarga wali (sebutan Hasan Tiro) di Tiro menaruh harapan agar Irwandi dipercaya kembali oleh rakyat untuk memimpin Aceh lima tahun ke depan," ujar Fauzi.
Adapun Keucik Malek, ketua pemenangan Irwandi-Muhyan untuk Bireuen, mengungkapkan bahwa kampanye tersebut sejatinya akan dihadirkan oleh lebih banyak lagi pendukung. Namun, karena ada ancaman saat pagi harinya, ada masyarakat yang memilih tidak hadir ketimbang harus bentrok dengan kandidat tertentu.
Sementara itu, dari Jakarta, penjabat Gubernur Aceh, Tarmizi A. Karim, meminta seluruh unsur musyawarah pimpinan daerah dan para birokrat di Provinsi Aceh bersikap netral saat penyelenggaraan pemilihan kepala daerah Aceh yang akan berlangsung pada 9 April mendatang.
"Saya katakan kepada seluruh birokrat, bupati, dan semua pemangku kepentingan untuk berada di atas semua golongan. Harus netral," kata Tarmizi di Jakarta kemarin. Tarmizi menyatakan tidak segan memecat para pejabat yang tidak bersikap netral.
"Saya diberikan kewenangan oleh Pak Menteri untuk melaporkan dan memecat yang tidak netral," katanya.
Tarmizi tidak memungkiri bahwa para kandidat saat ini terus melakukan manuver politik dengan melakukan berbagai cara untuk mempengaruhi konstituennya. "Makanya kadang-kadang kegiatan yang over bisa menimbulkan gesekan, bahkan kepada upaya penembakan," ujarnya. | KORAN TEMPO
Posting Komentar