Jakarta | Acehtraffic.com - Maraknya kasus narkotika yang melibatkan anggota Polri tentu membuat coreng moreng wajah Korps Bhayangkara. Dari sekian kasus, Mabes Polri menyatakan secara kepangkatan, Bintara lebih rentan terkena narkoba ketimbang Perwira. Loh!
"Kalau dilihat di lapangan, oknum yang menggunakan narkoba ini dari segi mentalnya masih labil, mudah ikut-ikutan dan terpengaruh," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Saud Usman Nasution, di Jakarta, Kamis (15/3).
Dari data yang dikeluarkan Saud Usman Nasution dalam jumpa pers di Gedung Kadiv Humas Mabes Polri, Kamis (15/3/2012), terdapat 102 kasus narkotika yang melibatkan 227 anggotanya sepanjang 2011.
Rincian tersebut meliputi 14 orang perwira menengah, 18 orang perwira pertama, 192 orang bintara, dan 3 orang dari PNS.
Sementara di 2012, antara bulan Januari-Maret terdapat 45 kasus dengan rincian 1 perwira menengah, 5 perwira pertama, dan 39 bintara.
"Kalau perwira akan berpikir 7 kali untuk menggunakan narkotika. Karena dia sadar risikonya berat," ujar Saud.
Saud mengaku, pihaknya sudah melakukan pengetatan dalam proses rekruitmen anggota Polri. Salah satunya adalah tes untuk mengetahui calon polisi tersebut pemakai narkoba atau bukan.
"Kalau terdeteksi akan dipingggirkan dari rekruitmen," kata Saud.
Selain itu, penyuluhan di lingkungan kesatuan di Polri terus digalakan guna mengenal risiko bahaya konsumsi narkoba, baik secara hukum ataupun fisik.
"Yang terakhir adalah secara periodik dilakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan insidentil," papar Saud.| AT | DT |
"Kalau dilihat di lapangan, oknum yang menggunakan narkoba ini dari segi mentalnya masih labil, mudah ikut-ikutan dan terpengaruh," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Saud Usman Nasution, di Jakarta, Kamis (15/3).
Dari data yang dikeluarkan Saud Usman Nasution dalam jumpa pers di Gedung Kadiv Humas Mabes Polri, Kamis (15/3/2012), terdapat 102 kasus narkotika yang melibatkan 227 anggotanya sepanjang 2011.
Rincian tersebut meliputi 14 orang perwira menengah, 18 orang perwira pertama, 192 orang bintara, dan 3 orang dari PNS.
Sementara di 2012, antara bulan Januari-Maret terdapat 45 kasus dengan rincian 1 perwira menengah, 5 perwira pertama, dan 39 bintara.
"Kalau perwira akan berpikir 7 kali untuk menggunakan narkotika. Karena dia sadar risikonya berat," ujar Saud.
Saud mengaku, pihaknya sudah melakukan pengetatan dalam proses rekruitmen anggota Polri. Salah satunya adalah tes untuk mengetahui calon polisi tersebut pemakai narkoba atau bukan.
"Kalau terdeteksi akan dipingggirkan dari rekruitmen," kata Saud.
Selain itu, penyuluhan di lingkungan kesatuan di Polri terus digalakan guna mengenal risiko bahaya konsumsi narkoba, baik secara hukum ataupun fisik.
"Yang terakhir adalah secara periodik dilakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan insidentil," papar Saud.| AT | DT |
Posting Komentar