Jakarta | Acehtraffic.com- Gubernur Aceh terpilih, dr Zaini Abdullah bersama Pemangku Wali Nanggroe Malik Mahmud, Jumat kemarin bersilaturahmi ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik.
Di hadapan Zaini dan rombongan, Menteri ESDM menegaskan tak ada sedikit pun keraguan Pemerintah Pusat terhadap Aceh.
“Segera setelah gubernur dan wakil gubernur terpilih dilantik, pembangunan Aceh dilanjutkan, termasuk masalah receiving terminal gas Arun dan Belawan, Sumut dan masalah lainnya,” kata Jero Wacik. Begitulah cuplikan berita yang dilansir serambinews.com, Sabtu, 28 April 2012.
Nah, selaku warga Aceh dan tinggal di Aceh ucapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik "Tak ada sedikit pun keraguan Pemerintah Pusat terhadap Aceh" terkesan sangat lebay dan berlebihan, karena berbicara sumber daya Alam Aceh sejak dulu memang dengan bebas diambil oleh pusat.
Sebagai contoh PT.Arun LNG, hingga masa menipisnya gas yang di keluarkan dari perut bumi Lhoksukon Aceh Utara, toh persoalan pemindahan penduduk yang dijanjikan pemerintah juga belum selesai. Padahal persoalan itu sudah terjadi sejak tahun 1970-an yang sekarang sudah tahun 2012, juga tak diselesaikan oleh pemerintah.
"Jadi dalam persoalan ini memang pemerintah betul-betul tidak ragu untuk melakukan apa saja, walaupun rakyat miskin di Aceh terus terkorbankan"
Mungkin menteri Jakarta sangat berang dan akan bersikap tidak akan mempercayai Aceh bila di masa kekinian melihat ada pemimpin Aceh atau tokoh di Aceh yang sangat peduli dengan rakyat dan akan memperjuangkan sumber daya alam demi rakyat, mungkin ini menjadi masalah besar bagi Jakarta atau Jero Wacik sendiri.
Namun sejauh itu mau mengikuti apa keinginan pemerintah pusat, dan mau pasang badan untuk mengabaikan kesengsaraan Rakyat Aceh seperti persoalan pemindahan penduduk akibat pembangunan Arun di tahun 1971 yang sampai kini belum selesai.
"Pemerintah Jakarta akan selalu tersenyum dan tepuk tangan ramai-ramai, dan akan memuji dan menaikkan pejabat Aceh ke atas pohon pepaya, bahkan pohon pepaya emas sekalipun"
|||
Dan bila merujuk ke masa lalu, bagaimana Teuku Markam asal Seunundon Aceh Utara menghadiahkan emas untuk republik ini. Dan segala pengorbanan Aceh untuk republik yang lain. Namun kemudian Teuku Markam di bal-bal sebagian hartanya di ambil secara sepihak oleh republik ini.
"Mungkin jika semua kita meng-iyakan, seperti tanah rumah kita dan semua harta benda serta semua tanah di wilyah Aceh menjadi HGUnya para pengusaha-pengusaha di Jakarta, bukan itu kata yang di ucapkan Jero Wacik, tapi mungkin kata yang di ucapkan adalah " Kami Super Percaya Dengan ACEH". | AT | BBS |
Posting Komentar