Polisi di Tantang Partai Aceh Untuk Usut Pelaku Teror Pilkada, Beranikah Polisi ?



Banda Aceh | Acehtraffic.com- Seluruh jajaran kepolisian baik di Aceh maupun Mabes Polri ditantang oleh Partai Aceh untuk mengungkap berbagai kasus teror di Aceh. Beranikah Polisi untuk mengungkap hingga ke akar-akarnya pelaku teror pilkada Aceh. Rabu 25 April 2012.


Hal ini terlihat dalam jawaban -jawaban gubernur terpilih dari Partai Aceh Zaini Abdullah  mengenai berbagai tindak kekerasan menjelang pilkada yang dialamatkan kepada Partai Aceh, secara diplomatis, Zaini mengatakan, hal itu adalah tugas aparat penegak hukum untuk menanganinya. “Kita serahkan saja kepada proses hukum,” Ucap Zaini, kepada Serambi.

Jawaban Zaini menunjukkan segala kekerasan tersebut adalah tanggung jawab dan tantangan bagi polisi untuk mengusut tuntas hingga ke akarnya terkait siapa-siapa yang melakukan dan siapa yang memberikan perintah kepada pelaku untuk melakukan kekerasan. 

Sebagaimana di ketahui polisi telah menangkap Vikram alias Ayah Banta, bekas kombatan Gerakan Aceh Merdeka yang juga anggota yang terlibat aktif dalam Partai Aceh  dan terlibat aktif dalam mensukseskan kandidat yang di usung Partai Aceh. Sebagaimana pemberitaan media dia terlibat dalam delapan kasus kekerasan bersenjata di Aceh.

Seorang penyidik polisi yang tidak mau disebutkan namanya menyebutkan, pelaku terhadap serangkaian kasus kekerasan bersenjata itu melibatkan Ayah Banta alias Vikram dan Joni. Mereka ditangkap polisi pada 14 April lalu.

“Mereka terlibat dalam delapan kasus kekerasan di delapan lokasi yang berbeda,” kata sumber polisi di Detasemen 88 Antiteror seperti dikutip theJakartaglobe.com, Selasa 24 April 2012.

Menurut dia, Ayah Banta terlibat dalam penembakan pekerja di Simpang Aneuk Galong, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar, pada Januari. Penembakan itu menyebabkan seorang meninggal dan dua lainnya luka-luka.

Ia juga terlibat dalam kasus penembakan bekas kombatan GAM lain yang berseberangan politik.

Ayah Banta juga disebut terkait penembakan seorang pekerja di sebuah toko boneka di Banda Aceh dan penembakan pekerja galian kabel perusahaan telekomunikasi di Bireuen pada malam tahun baru. Dua kasus penembakan ini menyebabkan empat tewas dan tujuh luka serius.

Dua kasus lain yaitu penembakan dua pekerja di Langkahan, Aceh Utara, pada 1 Januari yang menyebkan satu tewas dan sejumlah lainnya kritis, dan penembakan seorang warga Aceh yang telah menjadi warga negara Norwegia pada Maret.

Masih menurut keterangan polisi tadi, keduanya juga terlibat dalam penembakan seorang bekas anggota GAM di Bireuen, akhir 2011 lalu. | AT | BBS

Baca juga :   
Share this post :

Posting Komentar

 
>> Copyright © 2012. AchehPress - Informasi dan media - All Rights Reserved
Template Created by Author Published by Blogger
Powered by Google