Jakarta | Acehtraffic.com - Kedua jenazah terduga teroris yang ditembak di Solo beberapa hari lalu saat ini masih berada di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Kepala Rumah Sakit Bhayangkara, Brigjen Agus Prayitno, mengatakan hingga saat ini masih menunggu dua keluarga jenazah terduga teroris Solo.
"Kita saat ini masih menunggu keluarga tersangka korban yang akan dihadirkan ke sini oleh Densus 88," ujar Agus saat dikonfirmasi, Senin (3/8).
Mengenai hasil pemeriksaan antemortemnya, Agus mengatakan belum ada pihak keluarga dari terduga teroris yang datang. Sebab, pemeriksaan antemortem membutuhkan barang pribadi milik korban yang pernah digunakan sebelumnya. Data antemortem inilah yang nantinya akan dicocokkan dengan data postmortem untuk identifikasi tersangka.
"Kepada keluarga tersebut akan didapatkan data antemortem, data inilah yang akan kita cocokkan dengan data post mortem untuk identifikasi tersangka," katanya.
Mengenai hasil otopsi, Agus menyatakan tim dokter telah selesai melakukan otopsi sejak sabtu malam dini hari lalu, 3 September 2012. Bagaimana hasilnya, Agus enggan membeberkan.
"Kami tidak memiliki kewenangan mempublikasikanya. Karena identifikasi akan diserahkan kepada Detasemen Khusus 88 Antiteror," ujar Agus.
"itu nanti diumumkan, yang berhak untuk mengumumkan itu Densus 88," ujar dia.
Agus Prayitno membantah bahwa ada salah satu jenazah terduga teroris. "Belum, mereka (terduga teroris) belum ada yang dimakamkan," kata Agus.
Dua orang terduga teroris yang ditembak mati di Solo adalah Farhan dan Muchsin. Mereka diduga melakukan sejumlah penyerangan di Solo.| AT | M | MR |
"Kita saat ini masih menunggu keluarga tersangka korban yang akan dihadirkan ke sini oleh Densus 88," ujar Agus saat dikonfirmasi, Senin (3/8).
Mengenai hasil pemeriksaan antemortemnya, Agus mengatakan belum ada pihak keluarga dari terduga teroris yang datang. Sebab, pemeriksaan antemortem membutuhkan barang pribadi milik korban yang pernah digunakan sebelumnya. Data antemortem inilah yang nantinya akan dicocokkan dengan data postmortem untuk identifikasi tersangka.
"Kepada keluarga tersebut akan didapatkan data antemortem, data inilah yang akan kita cocokkan dengan data post mortem untuk identifikasi tersangka," katanya.
Mengenai hasil otopsi, Agus menyatakan tim dokter telah selesai melakukan otopsi sejak sabtu malam dini hari lalu, 3 September 2012. Bagaimana hasilnya, Agus enggan membeberkan.
"Kami tidak memiliki kewenangan mempublikasikanya. Karena identifikasi akan diserahkan kepada Detasemen Khusus 88 Antiteror," ujar Agus.
"itu nanti diumumkan, yang berhak untuk mengumumkan itu Densus 88," ujar dia.
Agus Prayitno membantah bahwa ada salah satu jenazah terduga teroris. "Belum, mereka (terduga teroris) belum ada yang dimakamkan," kata Agus.
Dua orang terduga teroris yang ditembak mati di Solo adalah Farhan dan Muchsin. Mereka diduga melakukan sejumlah penyerangan di Solo.| AT | M | MR |
Posting Komentar