Jakarta | Acehtraffic.com - Heni Lestari (51) warga Jatinegara Jakarta Timur, menjadi korban penipuan seorang polisi gadungan yang mengaku telah menangkap anaknya karena membawa narkoba. Uang sejumlah Rp 13 juta milik Heni pun raib. Atas kasus ini, Heni melapor ke Polsek Jatinegara.
"Kejadiannya dua hari lalu Sabtu (29/9) pukul 14.56 WIB, saya mendapat telepon dari seseorang mengaku polisi melalui telepon rumah. Dia bilang anak saya ditangkap gara-gara narkoba," kata Heni Lestari usai melapor di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsektro Jatinegara, Jakarta Timu, Senin 1 Oktober 2012 malam.
Heni menuturkan, dirinya mempercayai ucapan penelepon karena putranya Wahid (27) memang tidak ada di rumah. Sang anak saat itu sedang menemani ayahnya ke daerah Ceger. Saat ditelepon, pelaku meminta Heni agar tidak menghubungi siapa-siapa, dan meminta transfer sejumlah uang ke rekening pelaku.
"Katanya untuk 'uang damai' agar anak saya bisa bebas. Saya diminta transfer 13 juta, karena takut saya kirim. Waktu itu di rumah saya sendirian. Dia (pelaku) bilangnya gini, 'bu anak ibu sekarang terlibat narkoba, sekarang ada di TKP. Nah, kalau anak ibu mau aman, atau mau damai, ibu kirim uang, atau ibu mau anak ibu dibawa ke Polda'," ujar Heni menirukan ancaman pelaku yang menelponnya.
Menurut Heni, pelaku tidak menyebutkan identitasnya, hanya mengirimkan pesan singkat berisi nomor rekening atas nama Hariyanto. Bahkan, setelah pelaku menerima transferan pertama, pelaku meminta untuk dikirim lagi ke rekening berbeda.
"Kembali ke rekening berbeda atas nama 'Lukas Verdian', tapi saya tidak langsung kirim setelah mengetahui anak saya tidak terlibat kasus apapun," ujarnya.
Akibat aksi penipuan tersebut Heni melaporkan ke Polsek Jatinegara, Jakarta Timur. Ia mengharapkan petugas dapat melacak pelaku. "Harapan saya sih bisa dilacak (pelaku), soalnya di daerah saya sering. Tetangga saya juga ada yang pernah kena 5,2 juta," ucap Heni.| AT | M | DT |
"Kejadiannya dua hari lalu Sabtu (29/9) pukul 14.56 WIB, saya mendapat telepon dari seseorang mengaku polisi melalui telepon rumah. Dia bilang anak saya ditangkap gara-gara narkoba," kata Heni Lestari usai melapor di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsektro Jatinegara, Jakarta Timu, Senin 1 Oktober 2012 malam.
Heni menuturkan, dirinya mempercayai ucapan penelepon karena putranya Wahid (27) memang tidak ada di rumah. Sang anak saat itu sedang menemani ayahnya ke daerah Ceger. Saat ditelepon, pelaku meminta Heni agar tidak menghubungi siapa-siapa, dan meminta transfer sejumlah uang ke rekening pelaku.
"Katanya untuk 'uang damai' agar anak saya bisa bebas. Saya diminta transfer 13 juta, karena takut saya kirim. Waktu itu di rumah saya sendirian. Dia (pelaku) bilangnya gini, 'bu anak ibu sekarang terlibat narkoba, sekarang ada di TKP. Nah, kalau anak ibu mau aman, atau mau damai, ibu kirim uang, atau ibu mau anak ibu dibawa ke Polda'," ujar Heni menirukan ancaman pelaku yang menelponnya.
Menurut Heni, pelaku tidak menyebutkan identitasnya, hanya mengirimkan pesan singkat berisi nomor rekening atas nama Hariyanto. Bahkan, setelah pelaku menerima transferan pertama, pelaku meminta untuk dikirim lagi ke rekening berbeda.
"Kembali ke rekening berbeda atas nama 'Lukas Verdian', tapi saya tidak langsung kirim setelah mengetahui anak saya tidak terlibat kasus apapun," ujarnya.
Akibat aksi penipuan tersebut Heni melaporkan ke Polsek Jatinegara, Jakarta Timur. Ia mengharapkan petugas dapat melacak pelaku. "Harapan saya sih bisa dilacak (pelaku), soalnya di daerah saya sering. Tetangga saya juga ada yang pernah kena 5,2 juta," ucap Heni.| AT | M | DT |
Posting Komentar