Kota Gaza | acehtraffic.com - Selama delapan hari agresi Israel terhadap Jalur Gaza telah menyebabkan kerugian lebih dari US $ 1,2 miliar (sekitar 11,4 triliun) baik kerugian langsung maupun tidak langsung, menurut seorang juru bicara Hamas.
Taher al-Nunu mengatakan kepada wartawan di Kota Gaza pada hari Minggu bahwa kerugian langsung yang disebabkan oleh serangan udara Israel telah menelan biaya USD 545 juta (sekitar 5,17 triliun rupiah) kemudian ditambahkan kerugian tidak langsung sekitar USD 700 juta (sekitar 6,65 triliun rupiah), seperti dilaporkan AFP.
Dia menambahkan bahwa 200 rumah hancur total dan 8.000 rumah lainnya rusak sebagian selama operasi militer Israel delapan hari.
Nunu selanjutnya mengatakan bahwa 42 bangunan non-pemukiman, termasuk kantor pusat pemerintahan Hamas, tiga masjid dan sebuah pusat kesehatan juga benar-benar hancur.
Menurut militer Israel, selama operasi, yang dilakukan antara bulan 14 sampai 21 November, lebih dari 1.500 target terkena di seluruh Gaza.
Lebih dari 160 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas dan sekitar 1.200 lainnya luka-luka dalam serangan Israel di Gaza. Sebagai balasan, pejuang Palestina menembakkan roket dan rudal ke kota-kota Israel, menewaskan sedikitnya 5 orang Israel.
Kekerasan berakhir setelah rezim Israel dan gerakan perlawanan Palestina Hamas menyepakati gencatan senjata yang ditengahi Mesir.
Operasi militer Israel yang baru-baru ini dilakukan terhadap Jalur Gaza merupakan penyerangan mematikan kedua Tel Aviv terhadap Gaza dalam empat tahun ini. Rezim Israel sudah melancarkan perang selama 22 hari di daerah kantung padat penduduk Palestina pada tahun 2008, yang menewaskan lebih dari 1.400 warga Palestina, termasuk sedikitnya 300 anak, tewas.
Gaza berada di bawah blokade Israel yang melumpuhkan sejak 2007 setelah gerakan Hamas yang terpilih secara demokratis mengambil alih pemerintahan di wilayah kantong tersebut. | AT | Z | PressTV
Taher al-Nunu mengatakan kepada wartawan di Kota Gaza pada hari Minggu bahwa kerugian langsung yang disebabkan oleh serangan udara Israel telah menelan biaya USD 545 juta (sekitar 5,17 triliun rupiah) kemudian ditambahkan kerugian tidak langsung sekitar USD 700 juta (sekitar 6,65 triliun rupiah), seperti dilaporkan AFP.
Dia menambahkan bahwa 200 rumah hancur total dan 8.000 rumah lainnya rusak sebagian selama operasi militer Israel delapan hari.
Nunu selanjutnya mengatakan bahwa 42 bangunan non-pemukiman, termasuk kantor pusat pemerintahan Hamas, tiga masjid dan sebuah pusat kesehatan juga benar-benar hancur.
Menurut militer Israel, selama operasi, yang dilakukan antara bulan 14 sampai 21 November, lebih dari 1.500 target terkena di seluruh Gaza.
Lebih dari 160 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas dan sekitar 1.200 lainnya luka-luka dalam serangan Israel di Gaza. Sebagai balasan, pejuang Palestina menembakkan roket dan rudal ke kota-kota Israel, menewaskan sedikitnya 5 orang Israel.
Kekerasan berakhir setelah rezim Israel dan gerakan perlawanan Palestina Hamas menyepakati gencatan senjata yang ditengahi Mesir.
Operasi militer Israel yang baru-baru ini dilakukan terhadap Jalur Gaza merupakan penyerangan mematikan kedua Tel Aviv terhadap Gaza dalam empat tahun ini. Rezim Israel sudah melancarkan perang selama 22 hari di daerah kantung padat penduduk Palestina pada tahun 2008, yang menewaskan lebih dari 1.400 warga Palestina, termasuk sedikitnya 300 anak, tewas.
Gaza berada di bawah blokade Israel yang melumpuhkan sejak 2007 setelah gerakan Hamas yang terpilih secara demokratis mengambil alih pemerintahan di wilayah kantong tersebut. | AT | Z | PressTV
Posting Komentar