Diduga Karena Dendam Lama, Abdullah Babak Belur Ditangan Oknum Polisi

Langsa | acehtraffic.com- Abdullah (30)  warga lorong bale krueng Gampoeng Teungoeh Kota Langsa biasanya ceria,  kini terbaring kaku, diam seribu bahasa, dia tidak dapat bersuara, dan terlihat seperti orang tidak sadarkan diri, dan ketika dikasih makan pun, jika tidak disuap, korban tidak mengetahuinya, perubahan itu terjadi pada Abdullah  setelah babak belur dipukuli oknum polisi yang bertugas di Polres Langsa.

Insiden naas itu terjadi pada  Jumat 1 Februari 2013 lalu, saat itu sekitar jam 11.00 saat makan jeruk pada salah satu kios tetangga rumahnya. Disana ia sedang menikmati jeruk, selesai mengunyah, bijipun di ludahkan ke bawah meja. 

Memang sudah begitu takdirnya, tiba-tiba oknum polisi berinisial MS melewati didepan kios tersebut. Entah karena melihat Abdullah meludah? Oknum tersebut balik kanan,  tanpa banyak oknum menghampiri Abdullah tanpa basa basi Oknum tersebut lansung menghajar Abdullah dengan tendangan dan pukulan. 

Abdullah sempat lari, namun sang oknum masih mengejar Abdullah dan menghajar kembali Abdullah  dengan tendangan dan pukulan. Akhirnya Abdullah tak berdaya. Dengan pertolongan warga dan keluarga korban, Abdullah di boyong ke Rsu Langsa untuk mendapatkan perawatan medis. 

Menurut cerita keluarga korban saat itu kondisi Abdullah mengalami memar di bagian rusuk, leher bengkak dan kondisinya tidak sadarkan diri. Saat dibawa kerumah sakit korban sempat sadar sebentar, namun setelah di rumah sakit, korban langsung jatuh dan pinsan tak sadarkan diri.

Karena kondisi itu, keluarga korban sempat membawa Abdullah ke salah satu rumah sakit ke Medan untuk keperluan scanning- namun hasil scanning belum ada di tangan keluarga korban?

Menurut salah seorang kakak korban yang tidak mau ditulis  namanya kepada wartawan mengatakan, peristiwa tersebut terjadi akibat dendam lama antara orang tuanya dengan mertua oknum polisi MS, padahal perselisihan tersebut sudah berlansung 4 tahun lebih dan sudah di selesaikan aparat desa.

Kami dari pihak keluarga berharap oknum polisi yang bersikap premanisme tersebut jangan hanya di beri hukuman di siplin,tapi harus di tindak sesuai hukum yang berlaku, jangan di tutup tutupi.

Dan keluarga korban juga mengaku sejak kasus tersebut menimpa keluarganya  ada orang-orang yang selalu menakut nakuti kami, dengan bahasa-bahasa

“Kalau proses ini kami lanjutkan,  maka kami akan capek, bahkan ada yang tanya kalau kamu lanjutkan kasus ini apa kamu banyak uang? ” Ujar kakak korban menirukan ucapan para orang –orang yang menakut nakuti keluarganya agar kasus tersebut didiamkan saja. 


Keluarga korban juga merasakan, sepertinya kasus yang menimpa Abdullah terkesan seperti sudah di kondisikan agar publik tidak tau.

Hal tersebut terlihat,  mulai hari kejadian sudah  rame wartawan yang datang untuk menanyakan, tapi hingga hari Senin 11 Februari 2013 tidak ada satu koran pun yang naik berita. Padahal kejadian itu terjadi pada Jumat 1 Februari 2013.

Karena itu, saat wartawan media ini dan beberapa media lain datang kerumah korban, keluarga korban seperti bersikap seolah-olah acuh. Namun setelah diyakinkan bahwa kasus ini kan benar-benar di tulis dan dipublikasikan, baru keluarga korban, mulai mau memberikan keterangan.

,” Kami minta tolong dek ya, dinaikkan saja beritanya, karena sejak beberapa hari di rumah sakit banyak wartawan datang, tapi kami lihat beritanya tak muncul”

Sementara itu Kapolres Langsa AKBP Hariadi saat di konfirmasi wartawan,  Senin 11 Februari 2013 pukul 14: 30 Wib di ruang kerjanya membenarkan ada oknum polisi yang melakukan pemukulan terhadap warga Gampoeng Teungoeh, namun Kapolres mengatakan kejadian itu bukan saat dinas. | AT | RD | AB|

Share this post :

Posting Komentar

 
>> Copyright © 2012. AchehPress - Informasi dan media - All Rights Reserved
Template Created by Author Published by Blogger
Powered by Google