Banda Aceh | acehtraffic.com- Sejumlah negara luar terus melahirkan ilmuwan yang diukur persatu juta penduduk, sebagai contoh Iran priode 1987 sampai 1997 berhasil melahirkan ilmuwan dan tehnokrat yang menggeluti bidang penelitian dan pengembangan mencapai 560 orang.
Sementara Aceh akibat konflik 30 tahun dan tsunami, 1 dari 5 orang penduduk Aceh berpotensi alami gangguan kejiwaan. Senin Mei 2013.
Di Negara luar seperti Mesir dari 1 juta penduduk melahirkan ilmuwan 459 orang, Amirika 3.676, Jepang 4.909, dan Korea Selatan 2.193 dari 1 juta penduduk. Sementara Indonesia masih tertinggal jauh dengan Malaysia, Thailand dan Singapura.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, rasio jumlah ilmuwan terhadap jumlah penduduk di Indonesia masih tertinggal dibanding beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand.
"Dibandingkan negara-negara tetangga, kondisi keinsinyuran kita masih kalah," kata Djoko saat membuka Rapimnas I dan HUT ke-61 Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Jakarta, Kamis 23 Mei lalu.
Dia menjelaskan rasio perekayasa dan peneliti Indonesia terhadap jumlah penduduk saat ini berjumlah 199 per satu juta penduduk. Di Malaysia, rasionya 503 per satu juta penduduk. Sementara di Singapura mencapai 570 per satu juta penduduk.
"Bahkan Thailand saja 293 orang per satu juta penduduk," katanya.
Nah untuk Aceh, ada sejumlah ilmuwan juga yang lahir belakangan ini, ini terbukti dalam pertemuan di Malaysia sedikitnya ada 55 Ilmuan Aceh ikut dalam pertemuan tersebut.
Namun lebih tragis lagi di Aceh yang jumlah penduduknya 4,5 juta jiwa penduduk, jumlah penderita gangguan jiwa di Aceh 1 persen lebih tinggi dibanding wilayah lain.
Diperkirakan, 1 dari 5 penduduk Aceh berpotensi mengalami gangguan jiwa. Konflik 30 tahun dan tsunami menjadi penyebab utama.
Diperkirakan, 1 dari 5 penduduk Aceh berpotensi mengalami gangguan jiwa. Konflik 30 tahun dan tsunami menjadi penyebab utama.
Seperti disampaikan Direktur Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh Saifuddin Abdurrahman dalam forum tanya jawab di Kantor Gubernur Aceh yang dihadiri Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Senin 8 Agustus 2011 lalu.
Saat itu Saifuddin mengatakan, secara teoretis, dalam satu wilayah terdapat minimal 1 persen penyandang gangguan jiwa. Namun, di Aceh penyandang gangguan jiwa di atas 2 persen.
”Jika penduduk Aceh saat ini 4,5 juta jiwa, berarti jumlah penderita gangguan jiwa ada 45.000 orang. Ini bagian dari dampak tekanan jiwa yang dialami akibat trauma masa konflik selama 30 tahun dan bencana tsunami yang masih tersisa,” kata Saifuddin. | AT | RD| Berbagai Sumber|
Baca juga:
Jual Makanan Kadaluarsa, YLPK: Cabut Izin Suzuya Superstore Lhokseumawe
Ini Versi Tuti Soal Isu Selingkuh Dengan Sekda Aceh Timur, Dan Bukti Gugatan Cerai
Baca juga:
Jual Makanan Kadaluarsa, YLPK: Cabut Izin Suzuya Superstore Lhokseumawe
Ini Versi Tuti Soal Isu Selingkuh Dengan Sekda Aceh Timur, Dan Bukti Gugatan Cerai
Posting Komentar