Banjir Masih Mengancam Jakarta



Jakarta | acehtraffic.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan deras masih akan membayangi Ibu Kota dalam sepekan ke depan. Berdasarkan data statistik 40 tahun terakhir, curah hujan akan berada pada rentang 100 milimeter hingga 340 milimeter per hari. Minggu 20 Januari 2013

"Kami belum tahu kapan tepatnya puncak hujan akan tiba dan berapa ukuran curah hujan," ujar Kepala Bidang Informasi BMKG Harry Tiro Djatmiko kemarin. 
 
Saat banjir besar pada 2007, curah hujan di Jakarta mencapai 340 milimeter per hari. Sedangkan ketika banjir besar pada Kamis lalu, curah hujan di Jakarta hanya 100 milimeter.
Kemarin hujan berhenti mengguyur Jakarta. Gejala ini, Harry menegaskan, bukan pertanda musim hujan telah berakhir.

 "Namun sekarang tengah memasuki masa jeda," katanya. Masa jeda adalah tanda menuju puncak musim hujan. "Masa jeda umumnya berlangsung dua-tiga hari."
 
Secara umum, kata Harry, hujan di Jakarta terjadi akibat awan dari Laut Cina Selatan yang bertabrakan dengan awan dari perairan Selat Karimata. Namun saat ini pergerakan angin sedang melemah sehingga titik pertemuan awan pembawa uap air bergeser. 
 
Untuk wilayah Bogor dan Puncak, Harry memprediksi akan tetap dilanda hujan deras, meski intensitasnya tak setinggi hari-hari yang lalu. Dia berharap masyarakat tetap waspada. "Kalau ditanya apakah mungkin menyebabkan banjir kiriman, tentu memungkinkan," katanya. "Tapi itu bukan tugas kami untuk memastikan." 
 
Kemarin, meski tak ada hujan, sebagian wilayah justru makin terendam banjir. Di Pluit, misalnya, banjir di permukiman mencapai ketinggian 1,5-2 meter. Warga mengungsi ke Mal Emporium Pluit dan Pluit Junction
 
Selain banjir kiriman, masyarakat Ibu Kota harus mewaspadai rob. Sebab, air laut yang pasang akan masuk lebih jauh ke daratan sehingga menahan aliran sungai yang membawa air hujan. 

"Karena tak bisa langsung lari ke laut, air menjadi lebih lama surut," katanya. Harry memperkirakan, puncak air pasang terjadi selama 26-27 Januari 2013. "Kalaupun meleset, itu hanya plus-minus dua hari dari perkiraan itu."
 
Sebelumnya, dosen meteorologi dari Institut Teknologi Bandung, Zadrach Ledoufij Dupe, menyatakan fenomena hujan yang melanda Jakarta sebenarnya tidak istimewa. Intensitas hujan juga tidak lebih dahsyat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

 Karena itu, dia menegaskan, banjir yang melanda Ibu Kota bukan akibat curah hujan yang kelewat lebat. "Hanya Kota Jakarta saja yang semakin tak mampu menampung kucuran air hujan," kata dia.| AT | R | KORTEM|
Share this post :

Posting Komentar

 
>> Copyright © 2012. AchehPress - Informasi dan media - All Rights Reserved
Template Created by Author Published by Blogger
Powered by Google