Lhokseumawe | Acehtraffic.com – Seorang ibu, warga Simpang Rambong, Seumirah, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara yang diduga dukun santet ditebas hingga tewas oleh seorang anak muda di depan rumahnya. Minggu 8 April 2012.
Saat ditemukan, wanita bernama Nuraini Ahmad (40) Istri Ali Manok Agam [46] warga asal Samalanga Bireuen itu tergeletak di depan rumahnya, dengan kondisi luka bacok di leher dan kepala.
Waktu kejadian korban sendiri dirumahnya pada pukul 17.00 Wib, dimana, Nuraini [korban] baru pulang dari kebun. Ketika hendak masuk ke dalam rumah, dia dihadang seorang pria yang belum diketahui identitasnya. Pria tersebut langsung melayangkan parang ke leher dan kepala Nuraini. Wanita paruh baya itu pun tewas di lokasi teras rumahnya.
Menurut sumber Acehtraffic.com, korban memiliki seorang anak perempuan berumur 16, ketika kejadian gadis itu keluar rumah untuk mengambil surat undangan pemilu esok hari Senin 9 April 2012. Setelah ibunya ditebas, gadis itu juga dicari oleh pelaku yang juga warga setempat.
Namun, warga mengetahui hal tersebut, karena melihat pelaku membawa parang yang berlumuran darah, warga lansung menyembunyikan gadis itu, hingga terjadi keributan warga meminta bantuan “bantuuuu, bantuuu,,, kajiteumeutaaaak” ucap sumber itu.
Tak lama warga lansung berdatangan ketempat tersebut, gadis itu dijaga ketat agar tidak kemana-mana, dan warga lansung ke rumah korban.
Sumber itu mengatakan, modus pembunuhan sadis tersebut karena korban diduga sebagai dukun santet sehingga ayah pelaku sering sakit-sakitan “ayah jih saket, maka jibeudoh ijak tak kak Ni” ungkap sumber kami.
Tahun lalu korban juga dituduh dukun santet, namun dia lansung pergi ke Dayah Abu Sabalah Nisam untuk bersumpah, kalaupun ada korban meminta agar dimusnahkan ilmu kotor itu.
Karena Ayah pelaku yang sedang sakit mengetahui perbuatan anaknya, lansung jantungan dan meninggal dunia.
Namun ketika Acehtraffic.com berusaha menanyakan siapa pelaku, pada sumber tersebut tidak berani bicara banyak “ike han kujeut peugah bak kah takoet katuleh nan ke eunteuk”, reporter kami berusaha menjelaskan soal indenditas sumber wajib disembunyikan dan aturan perlindungan saksi.
Setelah bicara panjang lebar ternyata sumber kami bungkam karena pelaku adalah adik Fauzi alias Si Fob, mantan GAM pengawal Muzakkir Manaf semasa konflik berkecamuk, apalagi kampung itu merupakan desa istri Muzakkir Manaf yang pertama. Sementara adiknya Si Fob besar di Sumatera Utara, menurut warga dia tidak bisa berbahasa Aceh.
Seuneujoh [Hari Ketujuh] Ayah pelaku Hana Ureung Jak
Pada hari ketujuh [uroe seuneujoeh] Ayah pelaku, Sabtu 14 April 2012, warga tidak datang kerumah duka, melainkan masyarakat lebih memilih untuk memenuhi rumah pesta di desa yang sama “bak seuneujoeh nyan hana ureung, yang na lon kalon jame lua sagai, moto haloeh meucet bendera PA yang jai hinan, di ureung gampong gadoeh geuh bak keurija rumoh blah deh” ujar sumber kami tadi malam Senin 16 April 2012.
Sementara rumah korban dalam keadaan kosong, karena jenazah disemanyamkan di kampung asalnya Samalanga kabupaten Bireuen. | AT | YD |
Posting Komentar