Acehtraffic.com - Perdana Menteri Thailand memperingatkan kemungkinan serangan kelompok Al Qaeda dan Salafi ke konsulat Amerika Serikat di utara negara itu.
Associated Press sebagaimana dikutip Fars News, Rabu (13/2) melaporkan, pejabat keamanan Thailand meningkatkan penjagaan di sekitar kantor konsulat AS di provinsi Chiang Mai dan memperingatkan kemungkinan serangan Al Qaeda serta Salafi ke tempat tersebut dalam bulan ini.
Yingluck Shinawatra, PM Thailand kepada wartawan mengaku telah menerima sejumlah laporan terkait gerak gerik Al Qaeda yang diperkirakan akan menyerang konsulat AS. Oleh karena itu ia menginstruksikan kepada aparat kemanan untuk meningkatkan penjagaan di tempat tersebut.
Provinsi Chiang Mai terletak 570 km di utara Bangkok.
"Kami memutuskan untuk mengambil langkah ini, sekalipun Kedubes AS tidak memintanya," ungkap Yingluck.
Deputi PM Thailand menolak untuk memberi rincian terkait ancaman Al Qaeda itu namun ia mengatakan, "Manuver militer gabungan multilateral dengan sandi Cobra Gold yang diikuti AS dan Thailand dimulai sejak 6 Februari lalu, dan sejak dimulai sampai akhir manuver, ancaman itu terus berlanjut."
Ditambahkannya, "Sebagian mantan anggota kelompok Al Qaeda dan Salafi membocorkan informasi tersebut kepada kami.| AT | M | Irib |
Associated Press sebagaimana dikutip Fars News, Rabu (13/2) melaporkan, pejabat keamanan Thailand meningkatkan penjagaan di sekitar kantor konsulat AS di provinsi Chiang Mai dan memperingatkan kemungkinan serangan Al Qaeda serta Salafi ke tempat tersebut dalam bulan ini.
Yingluck Shinawatra, PM Thailand kepada wartawan mengaku telah menerima sejumlah laporan terkait gerak gerik Al Qaeda yang diperkirakan akan menyerang konsulat AS. Oleh karena itu ia menginstruksikan kepada aparat kemanan untuk meningkatkan penjagaan di tempat tersebut.
Provinsi Chiang Mai terletak 570 km di utara Bangkok.
"Kami memutuskan untuk mengambil langkah ini, sekalipun Kedubes AS tidak memintanya," ungkap Yingluck.
Deputi PM Thailand menolak untuk memberi rincian terkait ancaman Al Qaeda itu namun ia mengatakan, "Manuver militer gabungan multilateral dengan sandi Cobra Gold yang diikuti AS dan Thailand dimulai sejak 6 Februari lalu, dan sejak dimulai sampai akhir manuver, ancaman itu terus berlanjut."
Ditambahkannya, "Sebagian mantan anggota kelompok Al Qaeda dan Salafi membocorkan informasi tersebut kepada kami.| AT | M | Irib |
Posting Komentar